Hai. Dalam
postingan ini penulis akan membahas tentang materi saat kita melakukan anamnesis kepada pasien. Sebelum kita beranjak ke
pembahasan, alangkah baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu definisi dari
anamnesis.
Menurut sumber
yang saya baca anamnesis adalah istilah lain untuk riwayat medis seseorang.
Ketika mengkompilasi anamnesis Anda, dokter tidak hanya berpikir tentang
penyakit yang mempengaruhi Anda dalam hidup Anda, tetapi juga mempertimbangkan
kondisi yang diwariskan dalam keluarga Anda. Dokter dapat menggunakan anamnesis
untuk membantu mendiagnosis penyakit dan menentukan apakah Anda memiliki
peningkatan risiko untuk mengembangkan kondisi tertentu.
Penjelasan akan
dikupas habis so, kalian akan mudah untuk memahaminya. Semoga postingan
kali ini bermanfaat bagi pembaca. :)
Materi Anamnesis Pasien:
A. INITIATING THE SESSION(MEMULAI
WAWANCARA)
1. Preparation.
- Sampingkan terlebih dahulu masalah pribadi dan
pekerjaan terakhir jangan sampai masalah seperti rasa lapar menggangu
konsultasi.
- Fokus pada konsultasi, persiapkan dengan membaca
data-data untuk dipikirkan tentang patient’s history
2. Establishing
initial rapport.
- Greeting the patient. Gunakan kemapuan verbal dan non
verbal untuk menyapa pasien ex: jabat tangan, eye contact, dan senyum.
- Clarifying your role. Jelaskan peran anda dalam proses
wawancara / konsultasi. Ex: anda adalah mahasiswa kedokteran yang sedang dalam
tahap pembelajaran di rumah sakit. Jelaskan bahwa posisi anda sebagai asisten
dokter yang akan memeriksa pasien setelah anda menyelesaikan anamnesis awal
terhadap pasien.
- Obtain patient’s name. sebaiknya cek apakah nama pasien
dan penucapannya sudah benar. Hindari membuat asumsi sendiri.
3. Identifying
the reason for consultation.
- The opening question.
ex:
“Bagaimana kabarnya, Bu?” à
bisa membuat pasien bercerita secara luas tetapi mungkin tidak menemukan
masalah utamanya.
“Apa yang bisa saya bantu, pak?” àlebih
eksplisit, mengatakan bahwa anda ingin tahu apa yang ingin pasien diskusikan
hari ini.
“Coba ceritakan pada saya apa yang
membuat datang kepada saya” à tidak terlalu mengacu ke medis, lebih terbuka,
mungkin lebih membuat anda terkesan ingin mendengar lebih luas.
- Listening.
Dengarkan lebih dalam tentang objektif si pasien. Untuk mengetahui apa yang di
inginkan pasien untuk didiskusikan dan untuk rencana yang akan dilakukan. Untuk
membuat pasien merasa nyaman.
- Screening.
Cek semua hal yang ingin didiskusikan oleh pasien dengan pertanyaan-pertanyaan
terbuka. Ex: “jadi anda mengalami sakit kepala dan pusing belakangan ini.
Apakah ada hal lain yang mengganggu anda?”
- Agenda setting
Menyusun konsultasi berdasarkan kebutuhan dokter dan pasien.
B. GATHERING INFORMATION(MENDAPATKAN INFORMASI)
1. Exploration
of problem.
-
Cerita pasien.
-
Gaya dari pertanyaan.
-
Mendengarkan apa yang dikatakan pasien.
-
Memfasilitasi respon pasien.
-
Klarifikasi.
-
Waktu saat penyakit itu terjadi.
-
Ringkasan kesimpulan dari pernyataan pasien.
-
Gaya bahasa.
2. Understanding
patiient’s perspective.
-
Ideas and Concern.
-
Efek.
-
Ekspektasi.
-
Rasa dan fikiran.
-
Petunjuk ke prilaku verbal dan non-verbal.
3. Providing
structure to the consultation.
-
Internal summary. Meyimpulakan dari keseluruhan
pernyataan yang di utarakan oleh pasien.
-
Sign posting.
-
Sequencing.
C. BUILDING THE RELATIONSHIP(MEMBANGUN
HUBUNGAN)
1. Non-verbal
communication.
- Demonstrate appropiate non-verbal behaviour Ex: kontak
mata, posture dan pergerakan posisi, ekspresi muka dan suara.
-
Use of note. Jika membaca, tulis di dalam note atau
gunakan komputer.
- Picks up patient’s non-verbal cues. Bahasa tubuh,
kata-kata, ekspresi muka.
2. Developing
rapport.
- Acceptence. Mengetahui pandangan pasien dan perasaan
pasien.
- Empathy and support. Tunjukkan bahwa kamu peduli,
mengerti dan memahami untuk membantu pasien agar lebih merasa nyaman.
- Sensitivity.
3. Involving the
patient.
- Sharing of thoughts. Berbagi pemikiran dengan pasien.
Biarkan pasien mengutarakan pemikirannya.
- Provides rationale. Jelaskan pemikiran peryataan atau
bagian-bagian dari pemeriksaan fisik.
- Examination. Pemeriksaan fisik, jelaskan prosesnya dan
jangan lupa untuk permisi terlebih dahulu.
D. EXPLANATION AND PLANNING(PENJELASAN DAN
RENCANA)
1. What à
Apa saja yang harus diinfokan kepada pasien?
-
Masalah kesehatan pasien.
-
Hasil tes/investigasi yang dilakukan.
-
Terapi / perawatan.
-
Pencegahan yang harus dilakukan.
-
Komplikasi penyakit yang diderita.
2. How à
bagaimna cara penyampainnya?
- Sequence(alur penyampaian) simpulkan masalah yang
diderita pasien. Menyediakan jumlah, tipe, dan waktu dari info yang tepat dan
benar. Membantu pemahaman/pengertian yang akurat, ingatan tentang pemahaman.
Mendapatkan pengertian bersama. Rencana.
- Expanded work(memperluas kerangka kerja)
a. pemberian info pada waktu yang sesuai / tepat.
b. menilai pengetahuan pasien sebelumnya.
c. memilah-milah info dan secara teratur mengecek pemahaman.
d. tanyakan info yang lain jiga masih ada.
e. memberitahu kategori apa saja yang harus disediakan dan kemudian memberi
info tersebut perkategari.
f. penting untuk melabeli info yang
berkaitan/info yang penting.
g. hindari memberi info yang banyak dalam sekali kesempatan. Sampaikan
h. ulangi kembali info jika perlu.
i. gunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sebisa
j. berikan penjelasan secara spesifik.
E. CLOSING THE SESSION
1. Simpulkan
hasil dari wawancara tersebut.
2. Buat kontrak
dengan pasien. Jika perlu diadakan tindakan yang lebih lanjut.
3. Safely
netting. Jelaskan apa yang harus dilakukan jika rencana tidak berjalan dengan
sebagaimana mestinya. Jelakan kemungkinan hasil yang tidak terduga. Bagaimana
dia harus menghubungi anda.
4. Cek apakah
pasien setuju dan nyaman dengan rencana nya yang telah dibuat, tanyakan apakah
ada koreksi, pertanyaan atau hal lain yang ingin didiskusikan.