Berita
buruk adalah hal yang tidak harapkan pasien saat berkunjung ke rumah sakit. Akan
tetapi apabila hasil diagnosis mengatakan seorang pasien itu menderita penyakit
berat seperti kanker dan HIV/AIDS mau tidak mau sebagai dokter tentunya kita
harus mencerita keadaan yang sebenarnya kepada pasien. Tentunya hal ini akan
sulit untuk di sampaikan. Maka dari itu, dalam pembahasan kali ini penulis akan
memberikan tahap-tahap untuk menyampaikan berita buruk/breaking bad news sehingga pembaca dapat melakukan breaking bad
news dengan baik. Semoga artikel dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca :).
Tahap-tahap saat meyampaikan berita buruk:
A. INITIATING THE SESSION (MEMULAI
WAWANCARA)
1. Menyapa pasien
dengan memberikan salam terlebih dahulu
2. Mempersilahkan
pasien duduk terlebih dahulu sebelum anda duduk. Usahakan jarak antara dokter
pasien tidak terlalu jauh saat melakukan wawancara dan juga tidak ada pembatas
yang membatasinya sehingga pasien merasa nyaman saat proses wawancara.
3. Menanyakan
identitas pasien (Nama, Umur, Alamat, Pekerjaan, dan Status bila perlu)
4. Menyakan
keperluan datang hari ini / menetapkan agenda.
B. GATHERING INFORMATION(MENDAPATKAN
INFORMASI)
1. Menanyakan
keluhan pasien selama beberapa hari setelah pertemuan pertama (jika sudah ada
pertemuan sebelumnya).
2. Menanyakan
bagaimana respon obat yang telah diberikan sebelumnya.
C. BUILDING THE RELATIONSHIP(MEMBANGUN
HUBUNGAN)
1. Menangkap
respon verbal dan non-verbal dari pasien.
2. Memberikan
respon emphati kepada pasien.
3. Prilaku
non-verbal yang sesuai.
4. Copartnership dan advocacy
D. EXPLANATION AND PLANNING(PENJELASAN DAN
RENCANA)
1. Meringkas
kondisi linis pasien sebelumnya.
2. Memberikan
tanda terlebih dahulu saat akan menyampaikan berita buruk
3. Memberikan
jeda waktu untuk ekspresi dan emosi pasien saat akan menerima berita buruk.
4. Informasi
diberikan dalam bagian2 kecil dan berikan pasien waktu untuk memahaminya.
5. Menanyakan
pemahaman pasien.
6. Menanyakan
informasi lain yang dibutuhkan.
7. Memberikan
saran dan melibatkan pasien tentang
rencana dan pemilihan terapi.
8. Negosiasi.
9. Tidak
memberikan harapan palsu.
E. CLOSING THE SESSION
1. Memberikan
kesimpulan akhir.
2. Menanyakan kepada
pasien apakah ada yang ditanyakan atau pasien sudah mengerti.
3.
Menginformasikan apa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan.
4. Cek kembali apabila masih ada
yang ditanyakan.
Contoh Skenario menyampaikan berita buruk:
Dokter
: Selamat pagi Bapak.
Pasien
: Selamat pagi dok.
Dokter
: Silahkan duduk pak.
Pasien
: Oh ya
Terima kasih Dok.
Dokter
: Bapak.
Perkenalkan nama saya dr. Luthfi. Disini saya menggantika Dokter Romeo yang
berhalangan hadir. Apakah saya boleh tahu nama bapak?
Pasien
: Nama saya
Ahmad Andrian Natalegawa.
Dokter
: Sebaiknya saya memanggil
bapak dengan pak natalegawa atau bagaimana?
Pasien
: Panggil saja pak Ahmad Dok.
Dokter
: Baik pak Ahmad, apakah
saya boleh tahu umur, pekerjaan, dan alamat bapak?
Pasien
: Sekarang umur saya 45 tahun, saya seorang kontraktor, alamat saya di Jalan
Tukad Banyusaari
Dokter
: Apakah benar bahwa bapak datang kesini untuk mengetahui hasil pemeriksaan
laboratorium?
Pasien
: Benar dok.
Dokter
: Apakah bapak membawa hasil labortoriumnya?
Pasien
: Oh ya ini
dok.(menyerahkan hasil lab)
Dokter
: Sebelum saya membacakan hasil lab ini, saya ingin tahu terlebih dahulu
mengenai keluhan penyakit bapak. Apakah ada perkembangan atau malah menjadi
tambah buruk bapak?
Pasien
: Rasanya penyakit yang saya derita ini tidak mengalami perubahan dok dari
beberapa hari yang lalu. Saya masih mengalami sesak nafas dengan nyeri di dada,
batuk disertai dengan darah dok. Demamnya juga masih dok.
Dokter
: Lalu bagaimana respon obat yang diberikan kepada bapak?
Pasien
: Sepertinya tidak memberikan efek yang cukup dok. Buktinya penyakit saya masih
ada.
Dokter
: Bisa disimpulkan berarti keluhan-keluhan yang bapak alami tidak mengalami
perubahan yang berarti meskipun itu sudah di berikan obat, benar begitu bapak
ahmad?
Pasien
: Ya benar dok.
Dokter
: Baik bapak selanjutnya saya akan membacakan hasil laboraturium. Bapak ahmad
saya harapkan bapak tabah dan menerima apapun hasil dari pemeriksaan
laboratorium ini, baik hasil itu sesuai dengan harapan bapak atau tidak, saya
harapkan bapak tetap menerimanya ya bapak?
Pasien
: Baik dok.
Dokter
: Apakah bapak siap?
Pasien
: Siap dok.
Dokter
: Baik bapak, dari hasil lab ternyata menunjang diagnosis saya. Bapak menderita
TBC / tuberculosis.
Pasien
: Apa dok? Apa itu TBC?
Dokter
: Bapak mendrita TBC yang menandakan bapak telah terkena bakteri Mycobacterium
tuberculosis yang menyebabkan
gejala-gejala yang bapak alami. Penyakit TBC adalah jenis penyakit yang
mudah menular, media penularannya bisa melalui cairan di dalam saluran nafas
yang keluar ketika penderita batuk atau bersin kemudian terhirup oleh orang
lain yang berada di lingkungan sekitar penderita TBC tsb.
Pasien
: Apa pemeriksaan itu tidak salah dok?
Dokter
: Begini bapak, untuk pemeriksaan kasus-kasus seperti ini kami telah
menggunakan alat dengan sensitivitas dan spesifisasi yang hampir sama yaitu
99,99%. Namun apabila bapak ragu bapak boleh melakukan tes untuk kedua kalinya.
Pasien
: Lalu apa yang akan terjadi pada saya dok? Apakah saya akan mati?
Dokter
: Bapak jangan khawatir
karena penyakit ini sudah ada obatnya jenis pengobatan penyakit jangka
panjang, biasanya lama pengobatan 3 samapai dengan 9 bulan dan bapak harus
minum paling sedikit 3 macam obat. Selama pengobatan, bapak harus tekun dan
disiplin minum obat dan secara rutin melakukan kontrol ke dokter untuk memastikan
kemajuan pengobatan hingga bapak dianggap benar-benar sembuh total. Apakah
bapak sudah mengerti?
Pasien
: Sudah dok. Lalu apa yang harus saya lakukan dok?
Dokter
: Dalam hal ini bapak dapat menularkan penyakit TBC ke orang lain melalui batu
dan dahak bapak. Saran saya apabila bapak batuk sebisa mungkin di tutup agar
tidak menyebarkan bakteri lalu bapak jagan membuang dahak sembarangan.
Pasien
: Baik dok saya mengerti.
Dokter
: Disini saya harapkan bapak tidak putus asa dan mudah menyerah. Bukankah bapak
masih memiliki anak dan istri, pikirkanlah mereka, jadikan mereka sebagai
motivasi bapak untuk terus bertahan hidup karena masih banyk orang yang
menyayangi bapak. Baik bapak apakah bapak setuju untuk melakukan terapi yang
saya anjurkan?
Pasien
: Saya setuju dok.
Dokter
: Apakah ada yang di tanyakan kembali bapak?
Pasien
: Tidak dok. Terima kasih dok atas saranya
Dokter
: Sama-sama bapak, itu sudah menjadi tugas saya. Baik bapak selamat pagi bapak.
Semoga cepat sembuh
Pasien
: Selamat pagi dok.
Posting Komentar