Diagnosis untuk Tes Imaging

Terkadang saat dokter memeriksa pasien, dokter membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti Tes Laboratorium atau Tes Imaging. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu dokter menentukan diagnosis yang tepat kepada penyakit pasien. Pemeriksaan penunjang kali ini yang akan dibahas oleh penulis adalah Tes Imaging. Pasti kalian semua asing mendengar kata itu? Tes imaging itu contohnya adalah roentgen /ronsen, USG, dll. Nah sekarang udah tahu kan tes imaging itu apa? :D
Dan untuk lebih jelasnya langsung aja baca artikel-nya.. Lumayan lah buat kalian para pemula*mahasiswa kedokteran mungkin, Ko-as mungkin hehehe :D So, check this out. 
IMAGING MODALITY
1. MENGGUNAKAN RADIASI ION
A. RADIOGRAPH / X-Ray / ROENTGEN

1. MENGGUNAKAN RADIASI ION
A. RADIOGRAPH / X-Ray / ROENTGEN
- X-ray adalah bagian dari gelombang elektromagnetik.
- Ditemukan oleh Conrad Roentgen tahun 1895
- Panjang gelombang pendek à bisa menembus material tanpa transit cahaya tampak.
- X-Ray diproduksi dari à Tegangan tinggi arus listrik yang melintasi tabung vakum disebabkan aliran elektron dari katoda untuk menyerang target logam (anoda)  menghasilkan sinar-X (1%) dan panas (99%)
- Bahaya Radiasi à Dosis yang sangat besar menyebabkan kerusakan jaringan manusia, Nekrosis jaringan lokal, Kerusakan sel reproduksi sensitif, janin cacat / sterilitas, Pertumbuhan kanker / leukemia à Hati-hati: pada kehamilan!

Cell Adaption and Cell Injury


Hai teman-teman. Untuk postingan kali ini, penulis akan memaparkan tentang cell adaption dan cell injury.  Untuk lebih jelasnya langsung aja baca. Penulis akan memaparkan mulai dari definisi, organ dan morphologinya. Jangan sampai ga baca ya.. :D*maaf mungkin kalau buka blognya agak berat sok-alnya banyak gambar^^ hehehe..




A.  CELL ADAPTION

1. Atrophy
Endometrial atrophy pada wanita manopause
Definisi : Adanya penyusutan pada ukuran sel.
Organ : Endometrial atrophy pada wanita manopause.
Morphology :
a. Sel epitel endometrium atropi, sel mendatar, kelenjar menghilang(kelenjar menyusut).
b. Sel berwarna keunguan.
c. Bentuknya kuboid.
d. Awalnya terdiri dari connective tissue dan kelenjar tapi karena atrophy kelenjar menyusut.
e. Menipisnya lapisan endometrial.
2. Hypertrophy
Myocardium hypertrophy pada gagal jantung congenital
Definisi : bertambahnya ukuran  sel
Organ : Myocardium hypertrophy pada gagal jantung congenital
Morphology :
a. Adanya pembesaran sel yaitu sel parut (fibrosis).
b. Terjadi akibat peningkatan beban kerja jantung, sehingga terjadi penebalan (hypertrophy)
c. Terlihat percabangan otot jantung dan ada bintik-bintik hitam.
3. Hyperplasia
Prostate hyperplasia pada laki-laki tua
Endometrial hyperplasia pada wanita premanopause
Definisi : bertambahnya jumlah sel.
Organ : Prostate hyperplasia pada laki-laki tua dan endometrial hyperplasia pada wanita premanopause.
Morphology:
a. Struktur kelenjar irreguler.
b. Peningkatan epitalium berlapis.
c. Kelenjar papilomatic dan dilatasi.
4. Metaplasia
Squamous metaplasia pada cervical uterine
Definisi : perubahan reversible dari saatu tipe sel dewasa ke satu tipe sel dewasa lainnya.
Organ : squamous metaplasia pada cervical uterine dengan uterine prolapsed.
Morphology :
a. Endoservix mengandung epitel permukaan, kelenjar dan komponen stromal.
b. Permukaan epitel dan kelenjar epitel di batasi oleh stratisfied squamous cell yang seharusnya singel. layer cylindrical cells.

B. CELL INJURY

REVERSIBLE INJURY

1. Cellular swelling
Celluar swelling
Definisi : Pembekakan pada sel
Morphology :
a. Cellular swelling muncul setiap kali sel-sel tidak mampu mempertahankan homeostatis ion dan cairan. dan merupakan hasil dari kegagalan energi bargantung pompa ion dalam membaran plasma.
b. Merupakan manifestasi pertama dari hampir semua bentuk cedera pada sel.
c. Sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, kecuali terjadi di seluruh organ.
d. Jika terjadi pada banyak sel, akan terlihat pucat, peningkatan turgor, dan peningkatan berat organ.
e. Pada pemeriksaan mikroskopis, vakuola kecil yang jelas dapat dilihat dalam sitoplasma.
2. Fatty change
Fatty change
Organ : hati / liver karena organ terbesar yang memetabolisme lemak.
Morphology :  
a. Penumpukan trigliserida yang abnormal.
b. Terlihat bulat-bulatan bening merupakan vakuola lemak pada sitoplasma sel.

IRREVERSIBLE INJURY

1. Necrosis
A. Coagulative necrosis
Coagulative necrosis
Penyebab : ischemia
Organ : tumor cells
Morphology :
a. Terjadi akibat infark jantung.
b. Sel-sel eusinofil(berwarna ungu), terjadi karyolisis.
c. Terlihat bintik-bintik hitam yang khas dan banyak.
d.Terdapat sel outline.
e. Sitoplasma menunjukkan eusinophilla.
B. Liquefative necrosis
Liquefative necrosis
Penyebab : Infeksi Bakteri.
Organ : Appendix vermiformis dan mesoappendix di acute appedicitis.
Morphology :
a. Ditandai dengan sel-sel mati, sehingga transformasi jaringan menjadi massa cair kental.
b. Terlihat bulatan-bulatan bening.
c. Jaringan nekrosis pada mukosal, submukosal, lapisan serosal dan mesoapendiks.
d. Tidak ada sel outline (tidak bisa dilihat inti dan sitoplasmanya).
e. Digantikan oleh sel inflamasi dan debris.
C. Caseous necrosis
Caseous necrosis
Penyebab : Mycobacterium tuberculosa.
Organ : Paru-paru dan kelenjar limpa.
Morphology :
a. Pembentukan tubercle (granuloma).
b. Necrosis central (eusinophilic amorphous material).
c. Tidak ada cell outline.
d. Dikelilingi cell epitheloid.



Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak : Tes DENVER II


Pernah ga sih kalian memperhatikan perkembangan seorang anak atau mungkin adek kalian yang berumur di bawah 6 tahun? Pernah ga ngukur seberapa besar perkembangannya? Aku yakin pasti banyak yang belom pernah ya? Hayoo ngaku..
Terkadang tanpa kita sadari pertumbuhan anak kita sedang mengalami keterlambatan. Bisa dari segi motorik kasar, motorik halus, personal-sosial atau mungkin keterlambatan dalam berbiacara. Mungkin semua itu tidak terlihat karena kita terlalu terlena dengan sikap si anak yang lagi unyu-unyu plus gemesin #ga memungkiri klo aku juga hehehe *eh aku blom punya anak, lebih tepatnya adek :D. Mungkin malah ada yang ga peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Wah wah, gini nih yang bikin nantinya anak kita bisa mengalami keterlambatan dalam masa pertumbuhannya. Sedangkan kita tahu, pada masa ini lah kondisi anak sedang dalam pertumbuhan yang terbilang cepat. hati-hati lo jangan sampai nyesel nantinya anak kita ga bisa ngomong, ga bisa jalan, dan lebih seremnya lagi.. kena penyakit. Kayak autis, syndrom down, dan keadaan cacat pada anak. Pasti semua ga mau kan.. Nah makanya itu dalam postingan kali ini penulis akan membahas tentang tes DENVER II. Pasti pada blom tau kan. Jadi klo pengen tau jangan lewatin artikel yang satu ini. Check this out :D

Tahap-tahap saat Meyampaikan Berita Buruk (Breaking Bad News)





Berita buruk adalah hal yang tidak harapkan pasien saat berkunjung ke rumah sakit. Akan tetapi apabila hasil diagnosis mengatakan seorang pasien itu menderita penyakit berat seperti kanker dan HIV/AIDS mau tidak mau sebagai dokter tentunya kita harus mencerita keadaan yang sebenarnya kepada pasien. Tentunya hal ini akan sulit untuk di sampaikan. Maka dari itu, dalam pembahasan kali ini penulis akan memberikan tahap-tahap untuk menyampaikan berita buruk/breaking bad news sehingga pembaca dapat melakukan breaking bad news dengan baik. Semoga artikel dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca :).
Tahap-tahap saat meyampaikan berita buruk:

A. INITIATING THE SESSION (MEMULAI WAWANCARA)
1. Menyapa pasien dengan memberikan salam terlebih dahulu
2. Mempersilahkan pasien duduk terlebih dahulu sebelum anda duduk. Usahakan jarak antara dokter pasien tidak terlalu jauh saat melakukan wawancara dan juga tidak ada pembatas yang membatasinya sehingga pasien merasa nyaman saat proses wawancara.
3. Menanyakan identitas pasien (Nama, Umur, Alamat, Pekerjaan, dan Status bila perlu)
4. Menyakan keperluan datang hari ini / menetapkan agenda.

Tahap-tahap saat Mengukur Tekanan Darah


Cek tensi. Siapa yang ga tau sih. Apalagi orang yang belajar atau bekerja di dunia kesehatan pasti tau banget.  Memang sih terkadang untuk orang yang belum pernah / jarang cek tensi pasti akan sulit melakukannya. Ya kayak mahasiswa ilmu-ilmu kesehatan baru, pasti kesulitan. Apalagi mau ujian, wah pasti galau-galau bingung pusing ya hahaha. Nah jangan khawatir karena dalam postingan kali ini penulis akan membahas cara memeriksa tekanan darah pasien dan contohnya. Jadi kalian bisa belajar dan mraktekin ditemen kalian. Tapi eh jangan asal ya cek-nya. Boro-boro tau tekanan darahnya berapa, eh malah buat temennya jadi kesakitan. So, pelajari baik-baik dulu ya :D

Tahap-tahap saat Melakukan Anamnesis

Hello leksbookholic. Untuk melengkapi postingan saya yang pertama yaitu Materi untuk Anamnesis Pasien, dalam postingan kali ini penulis akan membahas tahapan-tahapan dasar sebagai acuan untuk melakukan anamnesis pada pasien. Dan tidak lupa penulis menambahkan contoh dari skenario anamnesis pasien agar pembaca bisa lebih memahami apa yang diutarakan oleh penulis. So, check this out.



Anamnesis Pasien




Hai. Dalam postingan ini penulis akan membahas tentang materi  saat kita melakukan anamnesis kepada pasien. Sebelum kita beranjak ke pembahasan, alangkah baiknya untuk mengetahui terlebih dahulu definisi dari anamnesis. 
Menurut sumber yang saya baca anamnesis adalah istilah lain untuk riwayat medis seseorang. Ketika mengkompilasi anamnesis Anda, dokter tidak hanya berpikir tentang penyakit yang mempengaruhi Anda dalam hidup Anda, tetapi juga mempertimbangkan kondisi yang diwariskan dalam keluarga Anda. Dokter dapat menggunakan anamnesis untuk membantu mendiagnosis penyakit dan menentukan apakah Anda memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan kondisi tertentu. 
Penjelasan akan dikupas habis so, kalian akan mudah untuk memahaminya. Semoga postingan kali ini bermanfaat bagi pembaca. :)
Materi Anamnesis Pasien:

A. INITIATING THE SESSION(MEMULAI WAWANCARA)
1. Preparation.
-         Sampingkan terlebih dahulu masalah pribadi dan pekerjaan terakhir jangan sampai masalah seperti rasa lapar menggangu konsultasi.
-         Fokus pada konsultasi, persiapkan dengan membaca data-data untuk dipikirkan tentang patient’s history
2. Establishing initial rapport.
-         Greeting the patient. Gunakan kemapuan verbal dan non verbal untuk menyapa pasien ex: jabat tangan, eye contact, dan senyum.
-         Clarifying your role. Jelaskan peran anda dalam proses wawancara / konsultasi. Ex: anda adalah mahasiswa kedokteran yang sedang dalam tahap pembelajaran di rumah sakit. Jelaskan bahwa posisi anda sebagai asisten dokter yang akan memeriksa pasien setelah anda menyelesaikan anamnesis awal terhadap pasien.
-         Obtain patient’s name. sebaiknya cek apakah nama pasien dan penucapannya sudah benar. Hindari membuat asumsi sendiri.
3. Identifying the reason for consultation.
-         The opening question.
ex:
“Bagaimana kabarnya, Bu?” à bisa membuat pasien bercerita secara luas tetapi mungkin tidak menemukan masalah utamanya.
“Apa yang bisa saya bantu, pak?” àlebih eksplisit, mengatakan bahwa anda ingin tahu apa yang ingin pasien diskusikan hari ini.
“Coba ceritakan pada saya apa yang membuat datang kepada saya” à tidak terlalu mengacu ke medis, lebih terbuka, mungkin lebih membuat anda terkesan ingin mendengar lebih luas.
-         Listening.
Dengarkan lebih dalam tentang objektif si pasien. Untuk mengetahui apa yang di inginkan pasien untuk didiskusikan dan untuk rencana yang akan dilakukan. Untuk membuat pasien merasa nyaman.
-         Screening.
Cek semua hal yang ingin didiskusikan oleh pasien dengan pertanyaan-pertanyaan terbuka. Ex: “jadi anda mengalami sakit kepala dan pusing belakangan ini. Apakah ada hal lain yang mengganggu anda?”
-         Agenda setting
Menyusun konsultasi berdasarkan kebutuhan dokter dan pasien.

B. GATHERING INFORMATION(MENDAPATKAN INFORMASI)
1. Exploration of problem.
-          Cerita pasien.
-          Gaya dari pertanyaan.
-          Mendengarkan apa yang dikatakan pasien.
-          Memfasilitasi respon pasien.
-          Klarifikasi.
-          Waktu saat penyakit itu terjadi.
-          Ringkasan kesimpulan dari pernyataan pasien.
-          Gaya bahasa.
2. Understanding patiient’s perspective.
-          Ideas and Concern.
-          Efek.
-          Ekspektasi.
-          Rasa dan fikiran.
-          Petunjuk ke prilaku verbal dan non-verbal.
3. Providing structure to the consultation.
-          Internal summary. Meyimpulakan dari keseluruhan pernyataan yang di utarakan oleh pasien.
-          Sign posting.
-          Sequencing.

C. BUILDING THE RELATIONSHIP(MEMBANGUN HUBUNGAN)
1. Non-verbal communication.
-         Demonstrate appropiate non-verbal behaviour Ex: kontak mata, posture dan pergerakan posisi, ekspresi muka dan suara.
-         Use of note. Jika membaca, tulis di dalam note atau gunakan komputer.
-         Picks up patient’s non-verbal cues. Bahasa tubuh, kata-kata, ekspresi muka.
2. Developing rapport.
-        Acceptence. Mengetahui pandangan pasien dan perasaan pasien.
-        Empathy and support. Tunjukkan bahwa kamu peduli, mengerti dan memahami untuk membantu pasien agar lebih merasa nyaman.
-         Sensitivity.
3. Involving the patient.
-        Sharing of thoughts. Berbagi pemikiran dengan pasien. Biarkan pasien mengutarakan pemikirannya.
-        Provides rationale. Jelaskan pemikiran peryataan atau bagian-bagian dari pemeriksaan fisik.
-        Examination. Pemeriksaan fisik, jelaskan prosesnya dan jangan lupa untuk permisi terlebih dahulu.

D. EXPLANATION AND PLANNING(PENJELASAN DAN RENCANA)
1. What à Apa saja yang harus diinfokan kepada pasien?
-          Masalah kesehatan pasien.
-          Hasil tes/investigasi yang dilakukan.
-          Terapi / perawatan.
-          Pencegahan yang harus dilakukan.
-          Komplikasi penyakit yang diderita.
2. How à bagaimna cara penyampainnya?
-        Sequence(alur penyampaian) simpulkan masalah yang diderita pasien. Menyediakan jumlah, tipe, dan waktu dari info yang tepat dan benar. Membantu pemahaman/pengertian yang akurat, ingatan tentang pemahaman. Mendapatkan pengertian bersama. Rencana.
-        Expanded work(memperluas kerangka kerja)
a. pemberian info pada waktu yang sesuai / tepat.
b. menilai pengetahuan pasien sebelumnya.
c. memilah-milah info dan secara teratur mengecek pemahaman.
d. tanyakan info yang lain jiga masih ada.
e. memberitahu kategori apa saja yang harus disediakan dan kemudian memberi info tersebut perkategari.
f.  penting untuk melabeli info yang berkaitan/info yang penting.
g. hindari memberi info yang banyak dalam sekali kesempatan. Sampaikan
h. ulangi kembali info jika perlu.
i. gunakan bahasa yang mudah dimengerti. Sebisa
j. berikan penjelasan secara spesifik.

E. CLOSING THE SESSION
1. Simpulkan hasil dari wawancara tersebut.
2. Buat kontrak dengan pasien. Jika perlu diadakan tindakan yang lebih lanjut.
3. Safely netting. Jelaskan apa yang harus dilakukan jika rencana tidak berjalan dengan sebagaimana mestinya. Jelakan kemungkinan hasil yang tidak terduga. Bagaimana dia harus menghubungi anda.
4. Cek apakah pasien setuju dan nyaman dengan rencana nya yang telah dibuat, tanyakan apakah ada koreksi, pertanyaan atau hal lain yang ingin didiskusikan.