Tahap-tahap saat Melakukan Anamnesis

Hello leksbookholic. Untuk melengkapi postingan saya yang pertama yaitu Materi untuk Anamnesis Pasien, dalam postingan kali ini penulis akan membahas tahapan-tahapan dasar sebagai acuan untuk melakukan anamnesis pada pasien. Dan tidak lupa penulis menambahkan contoh dari skenario anamnesis pasien agar pembaca bisa lebih memahami apa yang diutarakan oleh penulis. So, check this out.





Tahap-tahap saat melakukan Anamnesis:

A. INITIATING THE SESSION (MEMULAI WAWANCARA)
1. Menyapa pasien dengan memberikan salam terlebih dahulu
2. Mempersilahkan pasien duduk terlebih dahulu sebelum anda duduk.
3. Menanyakan identitas pasien (Nama, Umur, Alamat, Pekerjaan, dan Status bila perlu)
4. Menyakan keperluan datang hari ini.

B. GATHERING INFORMATION(MENDAPATKAN INFORMASI)
1. Menanyakan keluhan pasien selama beberapa hari.
2. Mendengarkan dengan seksama.
3. Memfasilitasi respon kepada pasien.
4. Memberikan pertanyaan berdasarkan sacred seven dan basic four.
5. Ringkasan internal. Ringkasan singkat
6. Sign posting.


C. BUILDING THE RELATIONSHIP(MEMBANGUN HUBUNGAN)
1. Menerima dan menampung semua keluhan dan masalah yang diutarakan pasien.
2. Menunjukan rasa empati kepada pasien.
3. Selalu mensupport pasien.
4. Membagi ide.
5. Provide rationale

D. EXPLANATION AND PLANNING(PENJELASAN DAN RENCANA)
1. Tanyakan pengetahuan pasien mengenai penyakit.
2. Beritahu hanya dalam jumlah dan tipe informasi yang tepat.
3. Informasi diberikan dalam bagian-bagian kecil.
4. Memberikan informasi pada waktu yang tepat.
5. Menyakan informasi lain yang dibutuhkan.
6. Informasi yang diberikan tersusun secara sistematis.
7. Menghindari istilah medis yang dapat membuat pasien tidak mengerti.
8. Mengecek apakah pasien paham dengan informasi yang diberikan.
9. Menggali keyakinan pasien tentang penyakitnya.
10. Memberikan penjelasan terkait keyakinan pasien.
11. Menangkap respon verbal dan non-verbal.
12. Memberikan kesempatan bertanya kepada pasien.
13. Melakukan negosiasi terhadap pilihan yang akan dilakukan.

Nb: yang terpenting adalah memberikan pernyataan tentang edukasi tentang penyakit yang diderita pasien, terapi yang akan dilakukan, saran tentang penyakit (misal: harus istirahat, tidak boleh makan makanan yang dapat memperburuk kondisi pasien, dll)

E. CLOSING THE SESSION
1. Memberikan kesimpulan akhir.
2. menanyakan kepada pasien apakah ada yang ditanyakan atau passien sudah mengerti.
3. Menginformasikan apa tindakan selanjutnya yang akan dilakukan bila perlu.

Contoh Skenario Anamnesis :

Dokter            : Selamat pagi Bapak.
Pasien             : Selamat pagi dok.
Dokter            : Silahkan duduk pak.
Pasien             : Oh ya Terima kasih Dok.
Dokter            : Bapak. Perkenalkan nama saya Luthfi Mahasiswa dari fakultas kedokteran unud yang saat ini dalam tahap pembelajaran. Disini saya menggantika Dokter Romeo yang berhalangan hadir. Akan tetapi jangan khawatir pak disini saya memiliki ilmu yang cukup. Oh ya apakah saya boleh tahu nama bapak?
Pasien             : Nama saya Ahmad Andrian Natalegawa.
Dokter            : Sebaiknya saya memanggil bapak dengan pak natalegawa atau bagaimana?
Pasien             : Panggil saja pak Ahmad Dok.
Dokter            : Baik pak Ahmad, apakah saya boleh tahu umur, tinggi badan, berat badan, pekerjaan, dan alamat bapak?
Pasien             : Sekarang umur saya 45 tahun,tinggi saya 175 cm dan berat badan saya 100kg, saya seorang kontraktor, alamat saya di Jalan Tukad Banyusaari
Dokter            : Baik pak Ahmad apakah ada yang bisa saya bantu dari bapak?
Pasien             : Ini dok saya mengalami sakit kepala.
Dokter            : Sakit kepala disebelah mana mana ya pak?
Pasien             : Di semua bagian kepala.
Dokter            : Oh di semuanya ya pak. Lalu bisa dijelaskan seperti apa rasanya pak?
Pasien             : Rasanya berat sekali dan sakit dok.
Dokter            : Mulai sejak kapan ya pak sakitnya muncul?
Pasien             : Sejak beberapa hari ini dok.
Dokter            : Bisa dijelaskan pak kapan munculnya sakit kepala ini. Apakah saat bergerak. Atau saat berfikir keras?
Pasien             : Oh itu sakit kepala ini saya rasakan hampir di sebagian  waktu lebih tepatnya hampir disetiap waktu dok.
Dokter            : Ehm begitu ya pak. Berarti bapak terus-terusa mengalaminya?
Pasien             : Sebenarnya tidak dok saat saya beristirahat. Sakitnya sedikit hilang. Tapi akhir-akhir ini terasa lebih berat dok.
Dokter            : Pasti sangat mengganggu ya pak? Lalu apakah ada keluhan lain pak?
Pasien             :  Ya dok saya merasakan pundak saya terasa berat dan hari ini saya merasakan tubuh saya sangat lemas dan juga saya hampir pingsan dok.
Dokter            : Oh berarti selain sakit kepala bapak juga merasakan pundak terasa berat, badan terasa lemas dan bapak hampir mengalami pingsan ?
Pasien             : Benar dok.
Dokter            : Apakah ada yang ingin ditanyakan pak?
Pasien             : Oh tidak dok.
Dokter            : Baik pak kalau begitu saya akan menanyakan beberapa pertanyan kepada bapak. Apakah boleh pak?
Pasien             : Boleh dok. Silahkan.
Dokter            : Saya akan menanyakan riwayat penyakit bapak. Ini sangat penting untuk membantu menyelesaikan maslah bapak. Apakah dahulu bapak pernah mengalami keluhan yang sama dengan sekarang?
Pasien             : Sepertinya tidak dok. Klo pusing biasa sih kadang saya mengalami tetapi tidak seperti ini dok.
Dokter            : Apakah dahulu bapak pernah mengalami penyakit lain selain penyakit ini pak? Di masa kecil mungkin? Atau saat dewasa?
Pasien             : Saya rasa tidak dok.
Dokter            : Apakah keluarga bapak memiliki penyakit kronis atau penyakit turunan. Mungkin dari ayah, ibu kakek dan nenek?
Pasien             : Sepertinya keluarga saya tidak memiliki penyakit seperti itu dok.
Dokter            : Apakah bapak memiliki masalah di keluarga dan pekerjaan bapak?
Pasien             : Ehm .. Keluarga dan pekerjaan saya baik-baik saja dok.
Dokter            : Berarti tidak ada masalah ya pak di keluarga dan pekerjaan.
Pasien             : Iya dok.
Dokter            : Lalu bisa jelaskan pak bagaimana pola makan dan olahraga bapak?
Pasien             : Jujur saja dok sebagai orang yang sangat sibuk saya jarang mengonsumsi masakan yang menyehatkan seperti sayur, buah, daging, susu dan lain2, saya kalo makan lebih sering delivery dok selain cepat, enak pula. Dan tidak mengganggu waktu kerja saya. Kalo olahraga jangan ditanya lagi pasti tidak pernah dok karena saya tidak ada waktu.
Dokter            : Oh berarti bapak tidak memiliki riwayat penyakit kronis lainnya, suka makan makanan cepat saji ya pak dan jarang berolah raga.. Benar begitu pak?
Pasien             : benar dok.
Dokter            : Baik pak saya akan melakukan pemeriksaan fisik/badan terhadap bapak. Silahkan merebahkan diri di sini pak.
Pasien             : Oya dok baik.
Dokter            : (periksa detak jantung, takanan darah, dll) baik pak silahkan duduk kembali.
Pasien             : Oya terima kasih dok.
Dokter            :  Sekarang saya akan menyampaikan hasil pemeriksaan saya tadi pak. Dari pemeriksaan tadi tekanan darah bapak meningkat sampai 180/100mg. Tekanan darah normal itu berkisar antara 100-120/100mg ya pak. Jelas disini tekanan darah bapak sangat tinggi diatas tekanan darah normal. Tidak heran jika bapak mengalami sakit di pundak yang bapak bilang seperti membawa beban berat dipundak karena kalau tensi naik ya seperti itu akan terasa berat dan nyeri. Lalu disini bapak juga mengalami berat badan meningkat. Melihat tinggi 175 dan berat badan bapak 100kg, itu sudah tidak bagus  karena jika tingginya 175 maka berat badan yang sesuai 75kg dan sekarang ini bapak termasuk mengalami obesitas. Berdasarkan pemeriksaan tersebut bapak mengalami hipertensi grade 2. Sebelumnya apa bapak pernah mendengar apa itu hipertensi grade 2?
Pasien             : Saya taunya hipertensi itu darah tinggi yang disebabkan karena kebanyakan makan daging dok.
Dokter            : Iya kurang lebih begitu tapi saya tambahkan bahwa hipertensi grade 2 ini sama artinya dengan hipertensi tingkat 2 hipertensi yang sedikit lebih parah dari hipertensi biasa  yang tekanan darahnya 160-180. Ini bisa disebabkan karena pola hidup yang kurang sehat seperti kurang makan makanan yang mengandung asupan gizi yang cukup seperti sayur, buah dan susu, kurang olahraga, merokok, minum alcohol dan obesitas atau kegemukan. Apakah Bapak mengerti?
Pasien             : Mengerti dok. Jadi saya harus bagaimana sekarang dok?
Dokter            : Disini tentunya bapak harus banyak beristirahat untuk meringankan penyakit bapak. Lalu kurangi makan makanan cepat saji ya pak. Usahakan makan makan yang banyak mengandung vitamin dan mineral agar asupan gizi bapak tercukupi. Lalu ini resepnya ya pak disini ada obat tablet yaitu captropil 25 mg , di minum 2 kali sehari ya pak pagi dan sore, 1 jam sebelum makan. Lalu juga ada obat tablet yaitu parasetamol 500 mg di minum  3 kali sehari, klo bisa obatnya dihabiskan ya pak. Ini bukan untuk menyembuhkan tapi mengurangi rasa sakit karena hipertensi tidak bisa disembuhkan tapi diturunkan tekanan darahnya.
Pasien             : Untuk menurunkan tekanan darahnya bagaimana dok?
Dokter            : Menurunkan berat badan dengan diet sehat , makan teratur dan makan sayur terutama, olahraga teratur dengan frekuensi latihan sebaiknya 3 x perminggu dan paling baik 5 x perminggu  dengan  waktu  20 – 25 menit sekali latihan , mengurangi konsumsi daging, perbanyak buah dan minum air putih. Kurangi tidur malam dan jika sudah menerapkan pola hidup sehat seperti itu maka penyakit yang bapak derita juga bisa dikontrol.
Pasien             : Baiklah dok saya akan mencoba saran dokter untuk merubah pola hidup saya, terimakasi atas sarannya
Dokter            : Sama2 pak. Apa ada yang ingin bapak tanyakan lagi?
Pasien             : Tidak dok
Dokter            : Baik bapak apabila tidak ada yang ditanyakan lagi. Semoga cepat sembuh bapak. Apabilaada yang ditanyakan bapak bisa menghubungi nomor yang ada di kartu nama saya ini bapak.
Pasien              : Ya dok. Terima kasih atas bantuannya.
Dokter             : Sama-sama bapak.


Posting Komentar