Medico Legal Report (Visum Et Repertum)

Halo leksbookholic :D kali ini penulis akan membahas tentang Medico Legal Report atau Visum Et Repertum atau yang lebih dikenal dengan Visum. Dalam tindak pidana kriminal yang menimbulkan korban jiwa, kepolisian membutuhkan informasi yang jelas terkait dengan luka-luka yang timbul di tubuh korban. Dan biasanya kepolisian meminta bantuan kepada dokter ahli forensik untuk mendeskripsikan luka-luka yang dialami korban. Dokter akan melakukan observasi pada pasien dan membuat surat keterangan yang telah didapat dari observasi. Surat keterangan tersebut adalah Visum et Repertum yang besifat hukum. Dengan ini kepolisian dapat mengetahui dengan jelas terkait kasus yang ada pada korban dan dapat mengambil tindakan hukum untuk pelaku yang didasarkan hasil VER. Untuk lebih jelasnya silahkan baca artikel di bawah ini :D
MEDICO LEGAL REPORT  (VISUM ET REPERTUM)
Visum et Repertum berasal dari kata “visual” yang berarti melihat dan “repertum” yaitu melaporkan. Jadi, visum et repertum adalah suatu keterangan tertulis dari dokter dalam kapasitasnya sebagai saksi ahli atas permintaan penegak hukum yang berwenang tentang apa yang dilihat dan ditemukan dalam pemeriksaan manusia ataupun bagian tubuh manusia, baik dalam keadaan hidup maupun meninggal, sesuai dengan sumpah jabatannya.

Petunjuk umum pembuatan VER adalah :
1.      Bahasa yang mudah dimengerti oleh penegak hukum.
2.      Isinya harus relevan dengan maksud dan tujuan dimintakannya keterangan tersebut, yaitu untuk membuat terang perkara pidana.
3.      Memenuhi persyaratan formal, yaitu dibuat dengan sumpah atau janji yang diucapkan di depan penegak hukum atau dengan mengingat sumpah atau janji ketika menerima jabatan.

Informed Consent

Dalam dunia kedokteran, untuk membuat suatu keputusan kesepakatan haruslah didahului dengan informed consent. Suatu persetujuan tentang prosedur yang akan di lakukan oleh dokter kepada pasien. Tidak hanya untuk prosedur pengobatan dan treatment yang akan diterapkan, tetapi prosedur persetujuan penelitian juga harus dilakukan informed consent. Keberadaan Informed consent  sangatlah penting. Karena informed concent adalah bukti legal yang dapat di gunakan apabila terjadi masalah hukum antara pihak yang bersangkutan. Dan dibawah ini penulis akan memaparkan penjelasan tentang informed consent dengan jelas yang didapatkan oleh penulis di ranah perkuliahan. Semoga dapat membantu :D
INFORM CONSENT
Informed Consent adalah suatu pernyataan yang diberikan oleh pasien dalam keadaan sadar dimana sebelumnya telah mendapatkan penjelasan tentang semua prosedur pemeriksaan secara jelas dan lengkap (adequate) sampai dengan resiko, keuntungan atau kerugian serta dampak prosedur tersebut ke depannya dari dokter yang bersangkutan sehingga pasien dapat mengerti atau memahami informasi yang telah diberikan dan dapat mengambil keputusan yang bersifat sukarela. Informed Consent antara dokter dengan pasien haruslah secara rasional yang didasarkan pada kolaborasi antara dokter-pasien dalam artian tidak ada pemaksaan terhadap pasien. Hal yang paling penting tentang informed consent  bukanlah mengenai tanda tangan yang akan didapat namun yang terpenting adalah prosesnya. Proses penyampaian informasi dari dokter ke pasien agar pasien dapat paham betul mengenai tindakan medis yang akan dilakukan, apa keuntungan serta kerugiannya, dan apa yang akan terjadi bila pasien menolak untuk memberikan persetujuan tentang tindakan medis yang akan dilakukan. Dokter harus memberikan informasi yang adequat agar pasien dan dokter dapat sepaham.

Diagnosis untuk Tes Imaging

Terkadang saat dokter memeriksa pasien, dokter membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti Tes Laboratorium atau Tes Imaging. Pemeriksaan penunjang dilakukan untuk membantu dokter menentukan diagnosis yang tepat kepada penyakit pasien. Pemeriksaan penunjang kali ini yang akan dibahas oleh penulis adalah Tes Imaging. Pasti kalian semua asing mendengar kata itu? Tes imaging itu contohnya adalah roentgen /ronsen, USG, dll. Nah sekarang udah tahu kan tes imaging itu apa? :D
Dan untuk lebih jelasnya langsung aja baca artikel-nya.. Lumayan lah buat kalian para pemula*mahasiswa kedokteran mungkin, Ko-as mungkin hehehe :D So, check this out. 
IMAGING MODALITY
1. MENGGUNAKAN RADIASI ION
A. RADIOGRAPH / X-Ray / ROENTGEN

1. MENGGUNAKAN RADIASI ION
A. RADIOGRAPH / X-Ray / ROENTGEN
- X-ray adalah bagian dari gelombang elektromagnetik.
- Ditemukan oleh Conrad Roentgen tahun 1895
- Panjang gelombang pendek à bisa menembus material tanpa transit cahaya tampak.
- X-Ray diproduksi dari à Tegangan tinggi arus listrik yang melintasi tabung vakum disebabkan aliran elektron dari katoda untuk menyerang target logam (anoda)  menghasilkan sinar-X (1%) dan panas (99%)
- Bahaya Radiasi à Dosis yang sangat besar menyebabkan kerusakan jaringan manusia, Nekrosis jaringan lokal, Kerusakan sel reproduksi sensitif, janin cacat / sterilitas, Pertumbuhan kanker / leukemia à Hati-hati: pada kehamilan!

Cell Adaption and Cell Injury


Hai teman-teman. Untuk postingan kali ini, penulis akan memaparkan tentang cell adaption dan cell injury.  Untuk lebih jelasnya langsung aja baca. Penulis akan memaparkan mulai dari definisi, organ dan morphologinya. Jangan sampai ga baca ya.. :D*maaf mungkin kalau buka blognya agak berat sok-alnya banyak gambar^^ hehehe..




A.  CELL ADAPTION

1. Atrophy
Endometrial atrophy pada wanita manopause
Definisi : Adanya penyusutan pada ukuran sel.
Organ : Endometrial atrophy pada wanita manopause.
Morphology :
a. Sel epitel endometrium atropi, sel mendatar, kelenjar menghilang(kelenjar menyusut).
b. Sel berwarna keunguan.
c. Bentuknya kuboid.
d. Awalnya terdiri dari connective tissue dan kelenjar tapi karena atrophy kelenjar menyusut.
e. Menipisnya lapisan endometrial.
2. Hypertrophy
Myocardium hypertrophy pada gagal jantung congenital
Definisi : bertambahnya ukuran  sel
Organ : Myocardium hypertrophy pada gagal jantung congenital
Morphology :
a. Adanya pembesaran sel yaitu sel parut (fibrosis).
b. Terjadi akibat peningkatan beban kerja jantung, sehingga terjadi penebalan (hypertrophy)
c. Terlihat percabangan otot jantung dan ada bintik-bintik hitam.
3. Hyperplasia
Prostate hyperplasia pada laki-laki tua
Endometrial hyperplasia pada wanita premanopause
Definisi : bertambahnya jumlah sel.
Organ : Prostate hyperplasia pada laki-laki tua dan endometrial hyperplasia pada wanita premanopause.
Morphology:
a. Struktur kelenjar irreguler.
b. Peningkatan epitalium berlapis.
c. Kelenjar papilomatic dan dilatasi.
4. Metaplasia
Squamous metaplasia pada cervical uterine
Definisi : perubahan reversible dari saatu tipe sel dewasa ke satu tipe sel dewasa lainnya.
Organ : squamous metaplasia pada cervical uterine dengan uterine prolapsed.
Morphology :
a. Endoservix mengandung epitel permukaan, kelenjar dan komponen stromal.
b. Permukaan epitel dan kelenjar epitel di batasi oleh stratisfied squamous cell yang seharusnya singel. layer cylindrical cells.

B. CELL INJURY

REVERSIBLE INJURY

1. Cellular swelling
Celluar swelling
Definisi : Pembekakan pada sel
Morphology :
a. Cellular swelling muncul setiap kali sel-sel tidak mampu mempertahankan homeostatis ion dan cairan. dan merupakan hasil dari kegagalan energi bargantung pompa ion dalam membaran plasma.
b. Merupakan manifestasi pertama dari hampir semua bentuk cedera pada sel.
c. Sulit dilihat dengan mikroskop cahaya, kecuali terjadi di seluruh organ.
d. Jika terjadi pada banyak sel, akan terlihat pucat, peningkatan turgor, dan peningkatan berat organ.
e. Pada pemeriksaan mikroskopis, vakuola kecil yang jelas dapat dilihat dalam sitoplasma.
2. Fatty change
Fatty change
Organ : hati / liver karena organ terbesar yang memetabolisme lemak.
Morphology :  
a. Penumpukan trigliserida yang abnormal.
b. Terlihat bulat-bulatan bening merupakan vakuola lemak pada sitoplasma sel.

IRREVERSIBLE INJURY

1. Necrosis
A. Coagulative necrosis
Coagulative necrosis
Penyebab : ischemia
Organ : tumor cells
Morphology :
a. Terjadi akibat infark jantung.
b. Sel-sel eusinofil(berwarna ungu), terjadi karyolisis.
c. Terlihat bintik-bintik hitam yang khas dan banyak.
d.Terdapat sel outline.
e. Sitoplasma menunjukkan eusinophilla.
B. Liquefative necrosis
Liquefative necrosis
Penyebab : Infeksi Bakteri.
Organ : Appendix vermiformis dan mesoappendix di acute appedicitis.
Morphology :
a. Ditandai dengan sel-sel mati, sehingga transformasi jaringan menjadi massa cair kental.
b. Terlihat bulatan-bulatan bening.
c. Jaringan nekrosis pada mukosal, submukosal, lapisan serosal dan mesoapendiks.
d. Tidak ada sel outline (tidak bisa dilihat inti dan sitoplasmanya).
e. Digantikan oleh sel inflamasi dan debris.
C. Caseous necrosis
Caseous necrosis
Penyebab : Mycobacterium tuberculosa.
Organ : Paru-paru dan kelenjar limpa.
Morphology :
a. Pembentukan tubercle (granuloma).
b. Necrosis central (eusinophilic amorphous material).
c. Tidak ada cell outline.
d. Dikelilingi cell epitheloid.



Pemeriksaan Tumbuh Kembang Anak : Tes DENVER II


Pernah ga sih kalian memperhatikan perkembangan seorang anak atau mungkin adek kalian yang berumur di bawah 6 tahun? Pernah ga ngukur seberapa besar perkembangannya? Aku yakin pasti banyak yang belom pernah ya? Hayoo ngaku..
Terkadang tanpa kita sadari pertumbuhan anak kita sedang mengalami keterlambatan. Bisa dari segi motorik kasar, motorik halus, personal-sosial atau mungkin keterlambatan dalam berbiacara. Mungkin semua itu tidak terlihat karena kita terlalu terlena dengan sikap si anak yang lagi unyu-unyu plus gemesin #ga memungkiri klo aku juga hehehe *eh aku blom punya anak, lebih tepatnya adek :D. Mungkin malah ada yang ga peduli dengan pertumbuhan dan perkembangan anaknya. Wah wah, gini nih yang bikin nantinya anak kita bisa mengalami keterlambatan dalam masa pertumbuhannya. Sedangkan kita tahu, pada masa ini lah kondisi anak sedang dalam pertumbuhan yang terbilang cepat. hati-hati lo jangan sampai nyesel nantinya anak kita ga bisa ngomong, ga bisa jalan, dan lebih seremnya lagi.. kena penyakit. Kayak autis, syndrom down, dan keadaan cacat pada anak. Pasti semua ga mau kan.. Nah makanya itu dalam postingan kali ini penulis akan membahas tentang tes DENVER II. Pasti pada blom tau kan. Jadi klo pengen tau jangan lewatin artikel yang satu ini. Check this out :D

Tahap-tahap saat Meyampaikan Berita Buruk (Breaking Bad News)





Berita buruk adalah hal yang tidak harapkan pasien saat berkunjung ke rumah sakit. Akan tetapi apabila hasil diagnosis mengatakan seorang pasien itu menderita penyakit berat seperti kanker dan HIV/AIDS mau tidak mau sebagai dokter tentunya kita harus mencerita keadaan yang sebenarnya kepada pasien. Tentunya hal ini akan sulit untuk di sampaikan. Maka dari itu, dalam pembahasan kali ini penulis akan memberikan tahap-tahap untuk menyampaikan berita buruk/breaking bad news sehingga pembaca dapat melakukan breaking bad news dengan baik. Semoga artikel dapat membantu dan bermanfaat bagi pembaca :).
Tahap-tahap saat meyampaikan berita buruk:

A. INITIATING THE SESSION (MEMULAI WAWANCARA)
1. Menyapa pasien dengan memberikan salam terlebih dahulu
2. Mempersilahkan pasien duduk terlebih dahulu sebelum anda duduk. Usahakan jarak antara dokter pasien tidak terlalu jauh saat melakukan wawancara dan juga tidak ada pembatas yang membatasinya sehingga pasien merasa nyaman saat proses wawancara.
3. Menanyakan identitas pasien (Nama, Umur, Alamat, Pekerjaan, dan Status bila perlu)
4. Menyakan keperluan datang hari ini / menetapkan agenda.

Tahap-tahap saat Mengukur Tekanan Darah


Cek tensi. Siapa yang ga tau sih. Apalagi orang yang belajar atau bekerja di dunia kesehatan pasti tau banget.  Memang sih terkadang untuk orang yang belum pernah / jarang cek tensi pasti akan sulit melakukannya. Ya kayak mahasiswa ilmu-ilmu kesehatan baru, pasti kesulitan. Apalagi mau ujian, wah pasti galau-galau bingung pusing ya hahaha. Nah jangan khawatir karena dalam postingan kali ini penulis akan membahas cara memeriksa tekanan darah pasien dan contohnya. Jadi kalian bisa belajar dan mraktekin ditemen kalian. Tapi eh jangan asal ya cek-nya. Boro-boro tau tekanan darahnya berapa, eh malah buat temennya jadi kesakitan. So, pelajari baik-baik dulu ya :D

Tahap-tahap saat Melakukan Anamnesis

Hello leksbookholic. Untuk melengkapi postingan saya yang pertama yaitu Materi untuk Anamnesis Pasien, dalam postingan kali ini penulis akan membahas tahapan-tahapan dasar sebagai acuan untuk melakukan anamnesis pada pasien. Dan tidak lupa penulis menambahkan contoh dari skenario anamnesis pasien agar pembaca bisa lebih memahami apa yang diutarakan oleh penulis. So, check this out.